BULAN MATI
Juga semacam ritual di samping jalan rumahmu
Batang-batang jalanan basah,
Malam ciptakan suara sepatu yang lebih sepi dan bijaksana
Bulan mati
Matahari kemarau ke hulu-hulu…
Perempuankah ia yang menunggumu di bawah hujan?
Mencapaiku dengan tangis begitu panjang
Barangkali ia rasakan pertemuan pada waktu yang teramat silam
Dibawah bulan
ia melebat
berwarna kelabu
Pamekasan, Oktober 2008
Posting Komentar